时间:2025-06-14 21:41:39 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada hari Rabu quickq安卓手机版
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah pada hari Rabu (11/6). Bursa saham terseret oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Namun laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan sedikit meredakan kekhawatiran terhadap tekanan harga akibat tarif.
Dilansir dari Reuters, Kamis (12/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Amerika Serikat (AS):
Amerika Serikat dikabarkan bersiap mengevakuasi sebagian staf kedutaan besarnya di Irak. Pasar menyoroti alasan hal tersebut dilakukan karena menyusul risiko keamanan yang meningkat.
Iran sebelumnya memperingatkan bahwa pihaknya siap menyerang pangkalan AS di Timur Tengah. Hal ini akan dilakukan jika negosiasi nuklir gagal dan konflik memanas dengan Washington.
Di sisi data ekonomi, inflasi konsumen (CPI) hanya naik sedikit pada Mei 2025. Namun angka tahunan untuk data tersebut berada di level 2,4%. Angka ini di bawah ekspektasi dan menjadi sinyal bahwa tekanan inflasi belum begitu terasa usai adanya tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Masih ada kekhawatiran bahwa tarif Trump bisa bersifat inflasioner, tapi laporan ini cukup menenangkan dan meningkatkan harapan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini,” kata Manajer Portofolio Senior Dakota Wealth, Robert Pavlik.
Pasar kini memperkirakan peluang besar bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September di AS.
AS-China juga telah sepakat telah selesai, dengan kedua negara menyepakati kerangka untuk mengembalikan gencatan senjata perdagangan dan mencabut pembatasan ekspor atas mineral tanah jarang dan komponen industri penting lainnya.
Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya akan tetap menerapkan tarif impor sebesar 55% terhadap produk China. Tarif tersebut mencakup 10% tarif dasar timbal balik, 20% tarif khusus untuk penanggulangan perdagangan fentanil, dan 25% tarif yang sudah berlaku sebelumnya.
Baca Juga: Tak Bakal Berubah, Rezim Trump Pastikan Akan Kenakan China Tarif 55%
Sebagai imbalannya, China akan mengenakan tarif sebesar 10% terhadap barang impor dari AS.
Jaksa Belum Siap, Sidang Mario Dandy Ditunda Hingga 15 Agustus 20232025-06-14 21:13
Usir Tokek dengan 5 Bahan Alami Ini, Semuanya Ada di Dapur2025-06-14 20:56
Banyak Turis Thailand Ditolak Masuk Korea, Warganya Saling Tuduh2025-06-14 20:45
KLHK Tambah 60 Stasiun Pemantau Kualitas Udara di Wilayah Rawan Kebakaran2025-06-14 20:37
Polri Blokir 10 Ribu Website Judi Online Sepanjang 20232025-06-14 20:35
Terkuak! Undip Sebut Dokter PPDS Sempat Berniat Berhenti Kuliah Sebelum Bunuh Diri2025-06-14 20:23
BATIC 2024, Hari Kedua Konferensi: 'Charting a Sustainable Course'2025-06-14 19:45
Cukup 7 Menit, Cairkan Daging Beku dengan Cara Ini2025-06-14 19:28
Famos Eco Wood Kembangkan Kayu Jadi Bioenergi Masa Depan2025-06-14 19:07
平面设计留学作品集,如何制作才能打动考官?2025-06-14 19:02
Kejagung Tahan 2 Pejabat Kementerian ESDM Terkait Kasus Tambang Nikel2025-06-14 21:36
Sinyal PDIP Koalisi dengan PKB Usung Anies di Pilkada Jakarta, Hasto Bilang Begini2025-06-14 21:30
Astra Dukung Paviliun dan Perayaan National Day Indonesia di World Expo 2025 Osaka2025-06-14 21:20
Program Konversi 1.000 Motor Listrik Gratis Sudah Dimulai, KESDM Optimis Berhasil2025-06-14 20:13
Industri Asuransi Lirik Kolaborasi Dewan Medis untuk Efisiensi Klaim2025-06-14 19:43
Tak Perlu 10 Ribu Langkah buat Panjang Umur, Lalu Apa?2025-06-14 19:33
Intip Daftar Formasi CPNS 2024 Instansi Daerah dan Pusat Terbaru, Cek di Sini!2025-06-14 19:25
AHY Sebut UMKM Kontributor Utama Peningkatan Ekonomi2025-06-14 19:14
Menlu Retno Ditunjuk Pemimpin OKI Jadi Salah Satu Juru Damai untuk Palestina2025-06-14 19:11
Jalan Sukses Peter F. Gontha, Mulai dari Dirikan Media, Java Jazz Festival, hingga Kripto2025-06-14 19:05