时间:2025-06-14 14:14:02 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri asuransi umum mulai mendorong pembentukan Dewan Penasihat Medis (M quickq安卓下载
Industri asuransi umum mulai mendorong pembentukan Dewan Penasihat Medis (Medical Advisory Board/MAB) secara kolaboratif lintas perusahaan, demi meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan klaim kesehatan.
Wakil Ketua Bidang Teknik 3 Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Wayan Pariama, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan asuransi berskala besar telah memiliki unit internal MAB berisi dokter spesialis untuk mengevaluasi klaim dan memberikan rekomendasi medis.
“Unit ini membantu mengidentifikasi klaim yang overutilizeddan memberi masukan langsung ke tim operasional, bahkan berdiskusi langsung dengan pihak rumah sakit,” ujar Wayan dalam keterangan, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Asuransi Umum Tumbuh Tipis di Tengah Kontraksi Ekonomi, Premi Tercatat Rp30,5 Triliun
Namun, ia menekankan bahwa skema tersebut sulit diterapkan oleh perusahaan asuransi kecil karena keterbatasan sumber daya. Untuk itu, ia mendorong pembentukan MAB secara kolektif agar dapat digunakan bersama oleh beberapa perusahaan.
“Satu MAB digunakan oleh beberapa perusahaan asuransi, itu dimungkinkan,” katanya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa beberapa third party administrator (TPA) juga mulai menyediakan fungsi serupa MAB dan membuka peluang berbagi layanan lintas perusahaan.
“Sudah ada TPA yang menyediakan fungsi MAB, dan bisa digunakan secara sharing. Dari 29 perusahaan yang melaporkan produksi mereka ke AAUI, sebagian sudah siap menerapkan skema ini,” jelasnya.
Baca Juga: AAUI Ingatkan Skema Co-Payment Bisa Jadi Bumerang! Pasien Bisa Main Mata dengan RS
Meski format pelaporan kinerja masih dalam tahap diskusi, Wayan memastikan bahwa kesiapan teknologi bukanlah hambatan utama. Sebaliknya, kolaborasi ini dinilai strategis di tengah implementasi aturan baru terkait pelaporan performa portofolio asuransi yang ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) terkini.
Regulasi ini memberikan visibilitas harga yang wajar atas premi berdasarkan risiko tiap nasabah, sekaligus mendorong tata kelola klaim yang lebih objektif dan efisien.
Tersangka Talent Kelas Bintang Virly Virginia dan Bima Prawira Datangi Ditkrimsus PMJ2025-06-14 14:12
Mengenal Sunset Anxiety, Karena Senja Tak Selamanya Indah2025-06-14 14:10
Tegas! Tamu Dilarang Masuk Kamar Hotel Jemaah Haji2025-06-14 14:00
Lagi, Caleg Gerindra Digelandang Polisi Karena Nyabu...2025-06-14 13:51
Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Bakal Bangun 10 Kota Penunjang IKN Seperti Metaverse2025-06-14 13:37
'Mesranya' PDIP dan PAN, Hasto Sampai Buat Pantun: Pergi Tamasya ke Dharmasraya... Siap Berkoalisi?2025-06-14 13:26
Kenapa Ada Orang yang Berumur Panjang? 5 Faktor Ini Jadi Penyebabnya2025-06-14 13:20
KPK Periksa Satu Saksi Kasus Rommy, Pejabat Kemenag?2025-06-14 13:03
Kondisi 2 Korban Meninggal Terjebak di Gerbong2025-06-14 13:02
Ini 6 Manfaat Mengejutkan Minum Air Rebusan Daun Sirsak2025-06-14 12:26
Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho2025-06-14 14:00
Staf Bocorkan Rahasia Kamar Hotel: Pikir 2 Kali Pakai Teko Listrik2025-06-14 13:45
Dasco Sindir Kader Gerindra yang Tinggalkan Partai: Jangan Kecil Hati!2025-06-14 13:21
Pakar Komunikasi Sebut Pertemuan AHY2025-06-14 13:12
Mantan Napi Nyaleg, KPU : Tidak Ada Tanda Khusus pada Surat Suara Pileg 20242025-06-14 12:58
IPO Diperbesar, Circle Targetkan Valuasi Capai US$7,2 Miliar2025-06-14 12:48
Ratna Sarumpaet Juga Nyoblos2025-06-14 12:33
Orang Demokrat Kaget: Anies Baswedan Paling Populer?2025-06-14 11:57
Bawaslu Bakal Kaji Unsur Pelanggaran Mayor Teddy Saat Debat Capres Pertama Pemilu 20242025-06-14 11:56
IDI: Potensi Mutasi HMPV Ada, Tapi Pandemi Masih Jauh2025-06-14 11:30